MOJOKERTO (WartaTransparansi.com) – Sepulang menjadi nara sumber pada Seminar Nasional APEKSI ke 22 di Kota Bandar Lampung, Walikota Mojokerto Ika Puspitasari mengunjungi sekaligus bertindak sebagai motivator bagi peserta Pelatihan Peningkatan Keterampilan Membuat Alas Kaki (Sandal Klompen) yang di selenggarakan Kantor Diskop UKM Perindag Pemkot Mojokerto, di Balai Workshop Jl. Raya Surodinawan Kota Mojokerto, Selasa, (31/5/2022).
Pelatihan yang dimotori Kantor Diskop UKM Perindag Pemkot Mojokerto ini, merekrut peserta warga kota Mojokerto yang dirumahkan atau ter PHK di tempatnya bekerja dampak pandemi Covid-19 yang baru terlewati. Sedangkan program ini sebagai upaya pemulihan ekonomi masyarakat Kota Mojokerto.
Ning Ita, panggilan akrabnya Wali Kota Mojokerto memberikan wawasan pada peserta, bahwa produk alas kaki dan sepatu merupakan salah-satu produk primadona Kota Mojokerto yang telah mampu menembus pasar internasional. Agar mampu berkembang dan berdaya-saing lebih luas lagi, maka melalui Kantor Diskop UKM Perindag Pemkot Mojokerto, perlu menciptakan inovasi baru yang lagi ngetren di pasaran global. Sebelunya sudah melakukan kegiatan Program Inkubasi Sepatu Bagi Wirausaha Baru di kota Mojokerto.
“Produksi alas kaki merupakan salah-satu produk unggulan UMKM lokal Kota Mojokerto. Baik sepatu maupun sandal, produk ini telah mampu menembus pasar-pasar nasional hingga internasional. Seperti, Amerika, Jepang, Korea dan masih banyak lainnya”, motivasi Ning Ita, pada peserta.
Oleh karena itu, Lanjut Ning Ita, pada Pelatiah Peningkatan Keterampilan Membuat Alas Kaki jenis Sandal Klompen, dengan bahan dasar kayu dan kain ini, peserta sebagai produsen harus kreatif mengamati trend di pasaran global, agar produk yang dihasilkan mampu menembus pasar international.
Masih kata Ning Ita, ada 4 hal yang mampu membawa produk kita menembus pasar global: Pertama menampilkan desain yang menarik (bentuk atau model klompen). Kedua mampu mengkombinasikan corak dan warna menjadi serasi dari perpaduanbahan yang digunakan. Ketiga kwalaitas terjamin (tidak gampang rusak/tahan sampai batas waktu yang ditentukan) dan yang terakhir ke empat, enak dan nyaman dipakai atau digunakan minyalnya: ringan, tidak licin (keset), halus dikulit).
“Jika ke empat unsur dasar ini sudah terpenuhi, tinggal menyiapkan kemasan luar (tempat) yang menarik dan berkelas. Dengan demikian harga klompen sepasang saja, bisa seharga 1 atau setengah kodi klompen yang kita produksi saat ini” pinta Ning Ita.