Secara terpisah, Ketua Pengurus Besar (PB) Pergunu Republik Indonesia, KH. Asep Saifuddin Chalim mengatakan bahwa Kongres III Pergunu ini menjadi momentum penting bagaimana peran serta guru NU untuk Indonesia.
Secara keorganisasian, Pergunu telah memiliki 514 Cabang dan 11 ribu PAC yang tersebar di seluruh Indonesia. Momentum Kongres ini menjadi pengingat akan pentingnya cita-cita Pergunu. Yakni mewujudkan masyarakat Maju, Adil, dan Makmur.
Menurut tokoh ulama yang akrab disapa Kyai Asep ini menambahkan bahwa untuk mewujudkan cita-cita itu dibutuhkan 4 pilar dan 4 akses. Ke 4 (empat) akses yang dimaksud adalah akses intelektual, akses jaringan, akses sosial, dan akses finansial. Hal tersebut bisa diwujudkan dengan berbagai proses-proses yang diwujudkan.
“Terdapat 2 rekomendasi penting yang harus dibahas. Pertama adalah tentang undang-undang sisdiknas,”tukas KH. Asep Saifuddin.
Pada pembukaan Kongres III PERGUNU kali ini, selain dihadiri Gubernur Jatim didampingi Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati, Wakil Bupati Mojokerto, Muhammad Al-Barra, serta Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah, KH Asep Syaifuddin Chalim, Wakil Sekretaris Jenderal PBNU, Ahmad Muzakki, serta Mustasyar PBNU, As’ad Said Ali. (gia)