Mengenal Sengkuni Dalam Cerita Pewayangan.
Salah satu tokoh wayang yang sangat populer di kalangan masyarakat dan wiracarita Mahabhrata adalah Trigantalpati, seorang tokoh elite Astina di pemerintahan Kurawa yang dikenal sebagai Sengkuni.
Sengkuni adalah saudara kandung dari Permaisuri Gandari yang merupakan istri dari Destarata (Raja negara Astina) dan ibu dari Duryudana
Sosoknya dikenal jahat, suka mengadu domba, dan selalu menghalalkan segala cara dalam mendapatkan keinginannya.
Kisah kejahatan politik Sengkuni bermula ketika kakaknya, Dewi Gandari, yang dikenal kejam, bengis dan pendendam meminta bantuannya untuk mencari cara supaya anaknya Duryudana (anak sulung dari 100 bersaudara) menjadi raja Astina yang pada masa itu masih dipimpin Pandu Dewanata (adik dari Destarata).
Dalam kisah pewayangan, Pandu Dewanata terlibat dalam perang melawan muridnya sendiri Prabu Tremboko dan berakhir dengan kematian keduanya.
Tragedi berdarah ini terjadi akibat politik adu domba Sengkuni untuk merebut tampuk kekuasaan dari Pandu.
Nama Sengkuni yang tak lain adalah salah satu manajer di PT. Pasukan Jembuk – Jembuk menurut Paijo memiliki sifat yang sama dengan Sengkuni yang ada di dalam cerita pewayangan. Sengkuni rela melakukan segala cara untuk mengamankan posisi jabatan dia sebagai manajer dan mendapatkan tempat khusus di hati Anas pengusaha angkot.
Sengkuni menghasut manajer seniornya pada saat ada pengumuman mutasi jabatan para sekretaris dan manajer. Ia mengkambing hitamkan manajer lain atas bocornya nama – nama manajer dan sekretaris yang akan dimutasi.
Selain itu, Sengkuni juga berkamuflase sebagai manajer yang baik dan tidak pernah menerima uang suap penerimaan pegawai di PT. Pasukan Jembuk – Jembuk padahal Paijo tahu persis siapa yang membayar uang dan siapa yang menerima namun pegawai yang dijanjikan tersebut tidak diterima dan tidak menduduki jabatan yang strategis di PT. Pasukan Jembuk – Jembuk seperti yang Sengkuni janjikan.
Paijo akhirnya menyimpulkan dan menyebut Sengkuni adalah seorang ” Penjilat Bokong Penguasa untuk Jabatan “. Paijo merasa menyesal karena tidak bisa mengingatkan Sengkuni kembali ke jalan yang benar.
Kini Sengkuni memiliki banyak aset seperti rumah baru yang cukup besar, tanah dimana – mana dan masih banyak aset lain yang tidak diketahui banyak orang.
Anas juragan angkot juga pemilik PT. Asrilia Jembuk – Jembuk.
Selain memiliki PT. Pasukan Jembuk – Jembuk, rupanya Anas si juragan angkot juga sebagai pemilik PT. Asrilia Jembuk – Jembuk yang bergerak di bidang jasa penyediaan marketing atau pemasaran.
Kedua perusahaan yang dimiliki saling berkaitan. Ibarat pengusaha angkot tidak akan dikenal jika tidak ada marketing yang handal. Anas si pengusaha angkot ini juga dikenal sebagai ” Raja Marketing ” di kalangan rekan bisnisnya.
Anas si juragan angkot memiliki jaringan atau relasi yang cukup kuat. Setiap empat bulan sekali dirinya pergi ke pusat ” Ibu Kota Negeri Dongeng” untuk tengkulak ide – ide dan ilmu marketing.
Usaha si pengusaha angkot tidak sia – sia membawa dan mengembangkan PT. Asrilia Jembuk – Jembuk. Nampak pundi – pundi pemasukan PT. Asrilia Jembuk – Jembuk milyaran rupiah yang diraup.
Namun, sangat disayangkan PT. Asrilia Jembuk – Jembuk tidak bertahan lama dan akhirnya gulung tikar. Usut punya usut, sebab dari bangkrutnya perusahaan PT. Asrilia Jembuk – Jembuk dikarenakan kesalahan pegawainya yang memiliki paras cantik ( putih dan wangi ) berkhianat karena dipengaruhi oleh lawan bisnis Anas si pengusaha angkot tersohor di seluruh antero Negeri Dongeng. (Ditulis oleh Veri Kurniawan S.ST (Pendiri FOSKAPDA )
Semua alur cerita yang ada hanya friksi belaka dan untuk hiburan. Mohon maaf jika ada kesamaan nama dan kisah.





