Khofifah Ajak Masyarakat Fokuskan Gotong Royong

Untuk Mitigasi Bencana, Kemiskinan Ekstrem dan Percepatan Vaksinasi

Khofifah Ajak Masyarakat Fokuskan Gotong Royong
Gubernur Jawa Timur Hj. Khofifah Indar Parawansa salam acara gerak PKK Provinsi Jawa Timur

Jawa Timur, lanjutnya, harus menjadi rumah yang nyaman bagi seluruh warganya, sehingga kemajemukan, kebhinnekaan dan keragaman berjalan berseiring secara harmoni sesuai Bhakti ke-9 Nawa Bhakti Satya yaitu Jatim Harmoni. Hal ini menjadi contoh bagaimana modernisasi dan pembangunan berjalan serasi dengan akar kebudayaan masyarakat Jawa Timur yang penuh gotong royong, toleran, santun dan agamis.

“Program-program dan hal-hal positif semacam inilah yang harus terus kita pertahankan dan kembangkan. Namun kita tidak bisa bergerak sendiri. Ada peran pemerintah daerah kab/kota, peran jajaran TNI/Polri, tokoh masyarakat, dan tidak kalah penting adalah peran dari Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM desa/kelurahan) dan juga kader-kader PKK yang terus menggerakkan gotong royong dan pemberdayaan di masyarakat. Mari kita terus bersatu demi Jawa Timur Bangkit,” katanya.

Khofifah mengatakan, semangat kebersamaan dan gotong royong terus mendapat tantangan dari tumbuhnya sifat-sifat individualisme. Namun, pandemi Covid-19 memberi sebuah pelajaran penting yaitu membangkitkan kembali rasa empati dan solidaritas.

“Momentum ini harus dimanfaatkan untuk terus menguatkan rasa kebersamaan dan semangat guyub rukun warganya. Mari menjaga semangat itu dalam pembangunan karena yang terpenting dari pembangunan tidak semata-mata mencapai pertumbuhan tetapi bagaimana hal itu bisa meningkatkan kesejahteraan bersama”, terangnya.

Sementara itu berdasarkan data dari Kementerian Desa PDTT, Jawa Timur merupakan provinsi yang memiliki desa dengan Indeks Desa Membangun (IDM) sebagai desa mandiri terbanyak se-Indonesia, yaitu 697 desa. Bahkan tahun 2021 ini, 5 desa di Jawa Timur masuk rangking 10 besar desa dengan indeks tertinggi.

Tidak hanya itu, saat ini Jawa Timur sudah terbebas dari desa tertinggal dan desa sangat tertinggal, padahal pada tahun 2019 Jawa Timur masih memiliki sebanyak 344 desa tertinggal. Ditambah sampai dengan 21 Oktober 2021, penyaluran dana desa sudah mencapai 83,97% dari total anggaran 7,659 Trilyun rupiah.

“Ini sungguh prestasi yang sangat luar biasa untuk memaksimalkan upaya dalam mewujudkan Jawa Timur Bangkit dari pandemi Covid-19. Tidak hanya itu pemerintah desa juga berperan dalam kelancaran penyaluran dana desa. Terima kasih untuk jajaran pemerintah desa, karena Jatim juga diapresiasi oleh pemerintah pusat sebagai provinsi yang tertib administrasi dalam penyaluran dana desa,” katanya.

Dalam kesempatan ini, sekaligus untuk memperingati Hari Kesatuan Gerak PKK, Khofifah turut memberikan apresiasi kepada gerakan PKK Provinsi Jawa Timur yang memiliki andil besar dalam berbagai bidang pembangunan.

Di antaranya upaya-upaya penanggulangan gizi buruk, penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi, perilaku hidup bersih dan sehat, keluarga berencana, lingkungan hidup, pemberdayaan ekonomi perempuan, dan taman posyandu, sehingga dapat mengakselerasi setiap program Nawa Bhakti Satya di Jatim.

Sebelumnya, Ketua TP PKK Provinsi Jatim Arumi Bachsin Emil Dardak mengatakan, Hari Kesatuan Gerak PKK merupakan salah satu momentum yang sangat mendasar, serta memiliki arti penting dan strategis dalam implementasi 10 Program Pokok PKK. Hal ini memberi penegasan bahwa Gerakan PKK dikelola dari, oleh dan untuk masyarakat, serta dilaksanakan oleh seluruh komponen bangsa dalam satu kesatuan tujuan yaitu masyarakat yang berdaya dan sejahtera.(*)