Kamis, 18 April 2024
29 C
Surabaya
More
    Jawa TimurSurabayaDicopot Dari Ketua HWK Jatim, Martanty Sesalkan Ketum DPP HWK

    Dicopot Dari Ketua HWK Jatim, Martanty Sesalkan Ketum DPP HWK

    SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Martanty Soenar Dewi, mengaku kecewa berat dengan ulah Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Wanita Karya (DPP HWK) yang menonaktifkan dirinya secara sepihak sebagai Ketua DPD HWK Provinsi Jawa Timur.

    “Ketua Umum dianggap semena mena dan bertindak gegabah. Sebagai organisasi besar seharusnya mengerti apa yang mesti dilakukan,” kata Martanty kepada wartawan di Surabaya, Sabtu (1/5/2021).

    Tidak ada angin tidak ada hujan tiba tiba saja keluar Plt Ketua HWK. Celakanya orang yang diberi tugas Plt malah bukan pengurus HWK Jawa Timur, misalnya unsur wakil ketua atau pengurus DPP HWK. Layaknya sebuah  organisasi, Plt Ketua dari unsur satu setingkat diatasnya.

    Sebgaimana diketahui DPP HWK telah mengeluarkan surat keputusan penonaktifan Dra, Martanty Soenar Dewi, MM sebagai Ketua DPD HWK Jawa Timur periode 2019-2024. SK bernomor SKEP-005/DPP/HWK/V/2021, tertanggal 1 Mei 2021, yang diteken Ketua Umum DPP HWK Ir. Danny Soedarsono dan Sekjen Dra. Corry Y Soekotjo,Msi.

    Baca juga :  PT Pegadaian Area Surabaya 1 Bagikan Bingkisan Lebaran Kepada Pengurus Bank Sampah Binaan

    Martanty digantikan Dra. Hj. Tjaturina Yuliastuti, MM. Saat ini Tjaturina adalah Ketua DPD Golkar Kabupaten Jombang, istri mantan Ketua DPD Golkar Jawa Timur Nyono Suharly dan mantan Bupati Jombang.

    Dalam SK tersebut disebutkan bahwa salah satu pertimbangan keluarnya Plt Ketua, Martanty dianggap tidak aktif dalam waktu setahun terakhir dan memperhatikan surat DPD HWK Jawa Timur bernomor :28/DP-Prov/HWK Jatim/lV/2021, tentang permohonan pengesahan Plt Ketua dan Kepengurusan DPD Jawa Timur.

    Surat DPD HWK Jawa Timur diajukan ke DPP HWK diterbitkan tanggal 22 April 2021 diteken Wakil Ketua Bidang OKK Dra. Hj. Toeminatoen Moeghni dan Sekretaris Erna Windhihati Waspadani.

    Martanty mengaku dalam setahun terakhir dirinya tengah melakukan persiapan mengikuti Pilkada kabupaten Gunung Kidul, lalu usai pilkada secara kebetulan dirinya sedang sakit.

    Baca juga :  Khofifah IP : Unair Makin Tunjukkan Eksistensinya Sebagai Kampus Kelas Dunia

    Sedangkan tugas tugas organisasi sementara telah diserahkan kepada para wakil ketua yang membidangi dan dirinya terus memantau kegiatan kegiatan organisasi. Termasuk Munas HWK beberapa waktu lalu.

    Menjelang Munas HWK di Jakarta dirinya juga mendapat laporan dari delegasi Jawa Timur yakni Erna Windhihati (Sekretaris) dan Nurul. Keberangkatan ke Jakarta, kata Martanty, dirinya juga menyiapkan transport sebagai tanggung jawab sebagai ketua.

    Pihaknya juga mempertanyakan tentang rapat di rumah Tjaturina Jombang yang menghasilkan keputusan lahirnya Plt Ketua baru DPD HWK Jawa Timur. “ Itu jelas rapat gelap dan yang hadir disitu banyak bukan pengurus HWK Jawa Timur,” kata Martanti.

    Pertemuan di rumah Tjaturina yang kemudian ditunjuk oleh DPP HWK sebagai Plt Ketua HWK JawaTimur jelas tidak berdasar. Selama ini HWK Jawa Timur organisasinya berjalan kok tiba tiba saja muncul Plt ketua. Ini ada apa.

    Baca juga :  Terima Bantuan Alsintan serta Jutaan Benih untuk Pertahankan Status Lumbung Pangan Nasional

    Dalam kesempatan itu Martanty juga menyatakan bahwa hasil komunikasi dengan Ibu Danny melalui WhatsApp, ibu Danny menyarankan agar melakukan konsolidasi organisasi dan itu berjalan.

    Sebelum keluarnya surat Plt Ketua, tiga haru lalu, ia sempat berkomunikasi dengan Ketua Umum perihal adanya dugaan oknum yang ingin mendongkel dirinya. Saat itu,  Ibu Danny memberikan saran agar HWK Jawa Timur melakukan konsulidasasi organisasi.

    “WA ibu Ketua Umum bunyinya seperti itu. Dan konsulidasi tengah dipersiapkan. Rencananya rapat konsulidasi itu akan dilakukan pada Jumat depan, dikemas dengan acara buka puasa bersama,” ujar Martanty.

    Penetapan waktu itupun hasil masukan dari pengurus dengan harapan semua pengurus datang semua. Tapi hari ini keluar SK Plt Ketua. Selama ini ia juga tidak mendapat teguran atau peringatan. Organisasi juga berjalan normal. Lalu apa maksutnya Ketua Umum ini, kata dia mempertanyakan. (sr/min)  

    Sumber : WartaTransparansi.com

    Berita Terkait

    Jangan Lewatkan