SURABAYA (Wartatransparansi.com) – DPD Partai Golkar Jawa Timur kini tengah berupaya keras agar Kiai Syaichona Kholil (KH Mohammad Kholil bin Abdul Latief) dari Bangkalan segera mendapat pengakuan dari Pemerintah sebagai Pahlawan Nasional.
“Langkah awal yang dilakukan Golkar yakni menggelar seminar nasional dengan mendatangkan para tokoh dan akademisi dari Madura,”. ungkap Ketua panitia Adam Rusydi, Minggu (7/3/2021). Seminar akan berlangsung, Selasa depan mulai pukul 14.00 hingga selesai.
Sudah cukup lama masyarakat menunggu Pemerintah, tapi hingga saat ini Kiai Syaichona Kholil belm juga dianugerahi sebagai Pahlawan Nasional. Sebab itu kita perjuangkan membuka lagi tentang beliau melalui seminar dan akan terus kita upayakan sampai berhasil.
Seminar & webinar ini sebagai tindak lanjut dari pertemuan Ketua DPD Jatim M. Sarmuji dengan Bupati Bangkalan, Madura, tahun lalu, saat membuka Musda Golkar. Hari itu Pak Sarmuji juga ziarah makam Kiai Syaichona Kholil.
Banyak masukan dari para tokoh Madura dan menanyakan kapan Pemerintah memberikan anugerah kapada Syaichona Kholil, kata Adam Rusydi yang juga anggota Komisi E DPRD Jawa Timur.
“Ichtiar ini adalah bentuk kecintaan kami kepada Kiai. Beliau mondok dari pesantren ke pesantren malahan sampai di Makkah. Baktinya kepada bangsa dan negara juga tidak diragukan lagi. Santri dari Syaichona Kholil juga sudah banyak yang dianegerahi Pahlawan Nasional, ujar H. Harun Al Rasyid, Ketua PP l Golkar Jawa Timur menambahkan.
Tampil sebagai narasumber Bupati Bangkalan KRM Abdul Latief Amin Imron, Ketua PCNU Bangkalan KH. Mhammmad Makki Nasir, Kadinsos Jawa Timur Dr. Alwi M.Hum, Dr. Muhaimin, dosen Unijoyo yang dikenal sebagai Tim Perumus Akademik Pengusulan Kiai Kholil sebagai Pahlawan Nasional, dengan moderator Yus Eko Ernada. Keynot Speaker Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Bupati Bangkalan Amin Imron akan didampingi Wakil bupati, Sekdakab dan Kadis Sosial. Lalu ada H. Ahmad Zaini, ketua dewan pembangunan Madura, Dr. Bambang Sulistomo (Ketua Umum IPI/Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia). Semua bupati se Madura diharapkan bisa hadir. “Undangan juga sudah kita kirim ke beliau,” katanya.
Semua perguruan tinggi swasta dan negeri se Madura juga kita undang. Juga para tokoh Madura Dr. Dadang Kadarisman (budayawan Madura), KH Rois (pegiat budayawan Madura), HRP Hamid Mustari Cakraningrat (budayawan Madura), Ibu Rina Julianti, SH, MH (Unijoyo) dan beberapa perguruan tinggi (PT) di Surabaya.
“Mengingat kapasitas tempat terbatas dalam rangka penerapan protokol kesehatan, undangan tidak lebih dari 70 orang,” tapi masyarakat bisa mengikuti secara during,” pungkas Dwi Utomo.
Maha guru mbah Kholil (KH. Mohammad Cholil bin Abdul Latif), Lahir pada tahun 1225 H/ 1835 M. di desa Kramat Bangkalan. Dan wafat pada 29 Ramadlan 1343 H / 24 April 1925 M dan di makamkan di desa Martajasah Bangkalan Madura. (min)