SURABAYA (Wartatransparansi.com) – Anggota DPRD Jawa Timur yang juga pengasuh pondok pesantren Nazhatut Thullab Sampang Muhammad Bin Muafi Zaini (Gus Mamak), mengaku sangat perihatin atas wafatnya banyak ulama yang diduga karena Covid-19.
Sebab itu pihaknya menyarankan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan prioritas vaksinasi untuk para ulama, kyai dan ustadz-ustdazah di Jawa Timur.
Program vaksinasi di Jawa Timur sudah berjalan hampir disemua kabupaten/kota, bahkan untuk provinsi Jawa Timur sudah vaksinasi tahap ll.
“Para tokoh agama sangat rentan dengan Covid-19 lantaran terus bersentuhan dengan semua lapisan masyarakat,” kata Gus Mamak, anggota DPRD Jawa Timur dua periode asal Dapil Madura ini di Surabaya, Jumat (5/2/2021).
Diakuinya, pemeritah masih fokus pada nakes (tenaga kesehatan) dan petugas lapangan seperti polisi, tentara, PolPP, Ormas, tetapi keselamatan para ulama, kyai, ustadz/ustadzah juga jauh lebih penting.
“Jangan sampai Covid-19 menyerang pada ulama besar seperti Syekh Ali Jaber beberapa waktu lalu,” tegas Wakil Ketua bidang kerohanian DPD Golkar Jawa Timur ini.
Muhammad Bin Muafi Zaini, mengatakan, program vaksinasi di Jawa Timur sudah masuk di tahap dua. Tapi ternyata belum menjangkau ke semua tokoh agama.
Gus Mamak mengingatkan bahwa Kyai dan Ustadz adalah orang yang cukup sering bersinggungan langsung dengan masyarakat. Baik itu ketika mengisi pengajian, Majelis Taklim, mengajar ngaji maupun ketika menerima tamu.
“Mereka seharusnya masuk kategori high risk karena kuantitas pertemuan dengan berbagai kalangan,”.
Gus Mamak bukan bermaksud memberikan ruang yang bebas untuk para kyai dan ustadz itu melakukan kerumunan. Tapi yang terjadi di masyarakat, meskipun sudah menerapkan jaga jarak, tapi bukan berarti ada jaminan aman bagi para kyai dan ustadz tidak tertular Covid.
“Justru kalau Kyai dan Ustadz sudah di vaksin, maka bisa sebagai influencer bagi simpatisan nya. Mengingat sudah ratusan Kyai yang meninggal karena covid,” sebut Gus Mamak.
Kepada Dinas Kesehatan Pemprov Jatim dan Kantor Wilayah Kementerian Agama untuk bersinergi guna mendata para kyai dan ustadz seluruh daerah di Jawa Timur untuk masuk dalam prioritas vaksinasi. (min)