Jumat, 29 Maret 2024
26 C
Surabaya
More
    Jawa TimurSurabayaPMI Jatim, Dinkes dan PERSI Jatim Bahas Plasma Konvalesen

    PMI Jatim, Dinkes dan PERSI Jatim Bahas Plasma Konvalesen

    SURABAYA  (WartaTransparansi.com) – Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Timur mengadakan rapat koordinasi dengan Dinas Kesehatan Jatim dan instansi terkait di Kantor PMI Jalan Karang Menjangan Surabaya, Rabu (20/1/2021).

    Dalam kesempatan itu hadir Kadis Kesehatan Jatim, Ketua PERSI (Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia) Jatim dr. Dodo Anondo, Ketua Fokuswanda Jatim Ang. Herman Anggrek dan beberapa Ketua PMI Kab/kota.

    Dalam pertemuan yang dipimpin Wakil Ketua PMI Jatim H. Soebagio SW, didampingi Sekretaris Dr. Edy Purwinanto dan Wakil Ketua Bidang Pelayanan Kesehatan dan Sosial dr. Harsono.

    Rapat koordinasi untuk membahas berbagai hal menyangkut soal penanggulangan Covid-19 yang belakangan cenderung naik lagi. Lebih urgen soal Plasma Konvalesen yang dinilai sangatlah penting bagi pasien covid-19.

    Baca juga :  PT. Pegadaian Bantu 2 Unit Ambulance ke Yay. Walisongo dan Klinik Pratama Medika

    “Plasma konvalesen harus diperhatikan secara sungguh sungguh oleh PMI maupun rumah sakit terutama sisi pelayanannya, data pasien dll. Apalagi sekarang ini merupakan klaster paling banyak di keluarga yang sering melakukan kumpul kumpul,” kata dr. Harsono.

    Sebelumnya PMI Jawa Timur telah mengadakan rapat jejaring UDD (Unit Donor Darah) PMI se Jawa Timur sebagai masukan yang hasilnya dibawa dalam forum rapat hari ini.

    “Bentuk darah pasien normal itu cukup biasa, sedangkan covid ini tidak biasa. Seperti ada yang telah sembuh kemudian mau donor mereka takut kalau dinyatakan positif. Ini tugas rumah sakit yang memberikan edukasi.

    Kepada pasien yang telah dinyatakan negative hasil tes SWAB PCR/dinyatakan sembuh boleh pulang hendaknya didorong untuk mau mendonorkan darah plasmanya untuk pasien yang masih sakit, meskipun ini merupakan tugas terberat kita dalam memberikan edukasi dan sosialisasi,” ujar dr. Harsono .

    Baca juga :  Bazar Ramadhan Jadi Sabuk Pengaman dan Upaya Stabilkan Harga Bahan Pokok

    Sedangkan Ketua Fokuswanda Ang. Herman Anggrek mengatakan dengan adanya pencanangan dari pemerintah, rumah sakit dan PMI haruslah berjalan berbarengan, sehingga darah plasma dapat tercukupi. Sedangkan untuk data pasien rumah sakit haruslah terbuka pada PMI, sehingga ini memudahkan PMI dalam pengambilan darah pasien yang telah dinyatakan negative atau sembuh.

    Sementara itu dr. Dodo Anondo, MPH memberikan pesan kita harus 3J yaitu jangan kendor, jangan enggan, dan jangan sungkan. 5M yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, memakai handsanitiser, menjauhi kerumunan.

    Dengan adanya plasma konvalesen ini sangatlah menolong banyak orang. Oleh karena itu harus dijalankan,”.   (min)

    Berita Terkait

    Jangan Lewatkan