SURABAYA(WartaTransparansi.com) – Ditengah makin tak terkendalinya kasus covid-19 di Jawa Timur, press room di gedung negara Grahadi Surabaya mendadak dibongkar, Selasa (5/5/2020).
Tanda tanda akan dibongkarnya tenda oranye milik BPBD Jawa Timur itu muncul pada Senin malam usai jumpa pers dan malam itu menjadi jumpa pers terakhir.
Sejak di buka Posko Covid-19 hampir dua bulan terakhir, gubernur selalu menjadi narasumbernya. Selain itu Wagub Emil Dardak, Heru Tjahjono (Sekdaprov), dr.Jony Wahyuhadi (Direktur RSUD Dr. Soetomo), dr.Kohar (Dir. RS Syaiful Anwar Malang), Kombes Pol Trunoyudo Wahyu Andiko (Kabid Humas Polda Jatim), Kapendam V Brawiya dan beberapa kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah).
Bukan hanya tenda press room saja yang dibongkar, pintu gedung negara Grahadi juga tertutup meski didalam ada banyak tamu mulai pengusaha yang akan berpatisipasi dengan menyerahkan bantuan sampai kepala OPD yang melakukan rapat koordinasi dengan Gubernur.
Sebaliknya wartawan peliput Covid -19 yang jumlahnya mencapai diatas 50 orang mulai wartawan televisi, media cetak, media elektronik radio dan online, Selasa kemarin sepi. Jumpa pers dengan gubernur Khofifah juga tidak ada.
“Kita menerapkan phsysical distancing dan social distancing. Untuk jumpa pers segera kita atur lagi dengan pola yang berbeda,” tandas Danu A, Kabag media Biro Humas dan Protokol Pemprov Jawa Timur kepada wartatransparansi.com. Tidak hanya itu, Satpol PP yang bertugas di Grahadi juga dikurangi, tambahnya lagi
Tenda press room awalnya memang untuk wartawan, namun belakangan non media juga membaur jadi satu sehingga menambah keruwetan. Ditempat itu dipasang seperangkat layar monitor dan dua unit soundsystem. Jumpa pers dibagi dua, satu yang bersama gubernur 15 wartawan, selebihnya mengikuti lewat layar monitor
Kondisi ini menyebabkab wartawan pada Selasa (5/5/2020) kelimpungan, tidak mendapatkan akses untuk update perkembangan Covid-19. Semetara release dari biro humas juga belum keluar.
Pada sekitar pukul 20.00, di group WA muncul update data Covid-19. Ini group WA wartawan Grahadi. Disitu disebutkan bahwa sampai Selasa (5/5/2020) terkonfirmasi pasien positif Covid-19 terctat 1162 orang, masih dirawat 841(72,38 persen). Penambahan 38 kasus baru berasal dari 2 kab. Pasuruan, 1 Bangkalan, 7 Tulungagung, 1 kab. Malang, 1 Ponorogo, 10 Sidoarjo, 4 kab. Madiun,1 kab. Probolinggodan 11 Kota Surabaya.
Untuk PDP tercatat 3547 orang (1710 masih diawasi atau 48,21 persen) dan 20401 ODP ( 5219 di pantau setara 25,58 persen).
Tim kuratif yang dietuai d. Jony yang telah melakukan tindakan medis berhasil mengembalikan menjadi negatif (sembuh) 198 orang (17,04 persen). Penambahan pasien sembuh 4 kab. Puruan, 1 kota Probolinggo, 2 Magetan, 1 Ponorogo, 1 Sidoarjo, 2 Kota Surabaya. Pada selasa yang meninggal aibat Covid-19 3 orang 1 kab. Malang dan 2 Surabaya hingga jumlahnya menjadi 123 (10,59 persen).
Lima besar kabupaten/kota yang berkontribusi besar dalam kasus Covid-19 yakni Surabaya denga 509 kasus pasien positif, Sidoarjo 129, Magetan 48 dan Lamongan 46 dan Malang 38 pasien positif. (min)