Sementara itu tim kuratif Posko Covid-19, dr. Jony Wahyuhadi menyatakan, infeksi virus Corona (Covid-19) ternyata memiliki tingkat penularan yang sangat cepat. Bahkan di banyak negara tingkat kematian akibat virus Corona hanya 2 sampai 3 %, namun untuk Indonesia, kasus meninggal akibat virus Corona jauh lebih tinggi antara 7 sampai 11 persen.
Lantaran ganasnya virus ini, maka kalau ada keluarga yang konfirmasi positif, harus cepat ada tindakan.
Jony menceritakan, ada kasus baru di Jatim yang masuk dalam klaster baru. Diawali dari dua orang yang sakit. Oleh poliklinik tempat dia dirawat awal, dibawa ke rumah sakit, lalu meninggal di rumah sakit.
Setelah diobservasi disekitarnya, lalu ditracing, ditemukan 16 orang positif. Dari jumlah 16 orang itu, berkembang menjadi 323. Dari 232 di tracing, ditemukan sementara ada 100 dari yang positif. Lalu dikecilkan lagi menjadi 65 orang.
Dari sini ditracing lagi malah bertambah menjadi 91 orang. Ini menunjukan bahwa Covid-19 memerlukan perhatian khusus.
Sementara di Surabaya walaupun sudah PSBB, masih banyak anak anak yang bermain bola dijalanan, masih banyak ditemukan kerumunan orang disuatu tempat.
“Seberapun upaya kita, kalau masyarakatnya tidak mau disiplin dan patuh dengan aturan PSBB menjadi tidak maksimal. (min)





