Sedangkan yang meninggal ada 6 orang, masing-masing 1 dari Lamongan, Sidoarjo dan Kabupaten Blitar serta 3 dari Kota Surabaya. Total meninggal di Jatim hingga hari ini adalah 95 orang atau setara 11,11 persen.
Kemudian untuk 59 kasus baru masing-masing 1 dari Kabupaten Lumajang dan Kota Pasuruan. Lalu masing-masing 2 dari Kabupaten Pasuruan Kabupaten Jember, Kota Malang, Kabupaten Gresik, Kabupaten Blitar dan Kabupaten Pacitan.
Seperti yang diserukan oleh Gubernur, bahwa 3 hari pertama pemberlakuan PSBB adalah himbauan dan teguran. Baru nanti mulai tanggal 1 Mei akan diberlakukan aturan PSBB sepenuhnya.
Sementara itu Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan hasil evaluasi PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) telah dimulai hari ini dengan target adalah sosialisasi dan teguran.
Kalau pagi tadi terjadi penumpukan di Waru Sidoarjo, itu terjadi karena sesungguhnya kita sedang menyelamatkan warga Surabaya dan Sidoarjo.
Artinya, semua warga yang akan masuk ke Surabaya harus melalui screening, harus memakai masker, tidak boleh boncengan kecuali satu keluarga, kemudian ada penyemprotan. Untuk hal ini saja ternyata belum dipahami oleh masyarakat. Untuk kepentingan PSBB, Surabaya disiapkan 23 ceck point, Gresik 13 dan Sidoarjo ada 20 ceck point.
Jadi kalau hari pertama belum ada penindakan, ya karena masih tahap sosialisasi dan teguran. Setelah itu ada tindakan hukum sesuai aturan SOP Covid-19. ungkap Kombes Trunoyudho. Sebab itu diperlukan partisipasi masyarakat. tambahnya. (guh)





