SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan melalui Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengakui selama pandemi virus corona angka kriminalitas secara nasional meningkat sekitar 11 persen. Namun kenaikan itu tidak terjadi untuk jajaran Polda Jawa Timur.
Angka tindak pidana di Jawa Timur malah sebaliknya menunjukan trend menurun. Hal ini juga bisa dilihat dari kasus yang terjadi pada bulan Januari sampai Februari menurun 21 persen, Februari sampai akhir Maret turun lagi hingga totalnya 62 persen.
“Angka tersebut terjadi pada saat awal adanya pandemi. Polda dan jajaran telah mendahului dengan kegiatan-kegiatan yang sifatnya berskala besar. Lalu melakukan sinergi dengan TNI dan Pemprov Jawa Timur. Langkah-langkah yang dilakukan dengan patroli secara inten.
Menurut Kombes Trunoyudo, Polda Jatim dan jajaran mengambil langkah strategis. Pertama tindakan preventif yang sifatnya mendeteksi lebih awal, melakukan edukasi dan sosialisasi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menjaga keamanan di daerahnya.
Hal tersebut dilakukan karena Kepolisian dan TNI masuk dala gugus tugas covid-19. Sebab itu Polri dan TNI langsung mengambil tindakan. Langkah kedua yaitu preventif Represif adalah sifatnya pencegahan. Polri maupun gabungan dengan TNI dan pemerintah daerah bersama sama di tengah-tengah masyarakat dalam menghadapi situasi kamtibmas yang ada di Jawa Timur.
Dan ketiga adalah melakukan penindakan hukum. Contohkan saja di Polrestabes Surabaya, ada beberapa kualitas kejahatan yang memang mulai menunjukkan tren. Dan Polrestabes telah bertindak tegas seperti begal yang kemarin telah diungkap dengan menangkap lima tersangka.
“Pak Kapolda Irjen Pol Luki Hermawan hari ini juga melakukan rapat koordinasi dengan jajaran Polres untuk menjaga situasi kamtibmas yang aman ditengah pandemi covid-19.
Polri akan melakukan tindakan tegas terukur dan sesuai dengan aturan. tandasnya (min)





