SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Rekom Partai Golkar jatuh ke Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) makin terbuka lebar. Sesuai petunjuk DPP bahwa kader harus diutamakan. Kebetulan dalam Pilkada Surabaya yang getol bersosialisasi hanya Gus Hans (Zahrul Azhar Asumta)
Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur Mohammad Sarmuji mengatakan Gus Hans diminta tidak hanya rajin menyapa warga kota Surabaya, namum juga melakukan komunikasi politik dengan Partai partai yang ada di Parlemen, Kota Surabaya.
Usai melakukan rapat dengan anggota Fraksi Partai Golkar di Kantor DPRD Jatim, Sarmuji, panggilan akrapnya menyatakan, Golkar terus bergerak secara dinamis. Golkar yang memiliki lima kursi di DPRD Surabaya ingin mengutamakan kader internalnya untuk maju dalam kontestasi Pilkada Surabaya. Golkar memiliki misi khusus untuk mengusung kader aslinya di Pilkada Serentak 2020 salah satunya Surabaya.
“Kader sendiri yang berproses, tapi rekomendasinya belum keluar seperti Malang, Tuban, dan Surabaya. Syukur-syukur di Surabaya kita bisa usung sebagai wali kota apa wakilnya. Tapi semuanya masih berproses,” kata Sarmuji
Dengan tegas Sarmuji menyebut di Surabaya kader yang sudah gencar melakukan sosialisasi baru Gus Hans. Tapi ia tetap membuka peluang besar kepada kader lain untuk melakukan komunikasi secara intens.
“Surabaya belum keluar ya, kita ada beberapa kader yang kita siapkan tapi tetap membutuhkan komunikasi yang intens. Kalau nama kan sudah jelas ada Gus Hans yang sudah sosialisasi. Tapi namanya politik masih berproses berarti kesempatan yang lain juga terbuka,” jelasnya.
Sementara itu Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD II Partai Golkar Surabaya Arif Fathoni mengatakan, koalisi dengan partai lain suatu keniscayaan untuk mencukupi syarat jumlah minimal kursi di legislatif.
“Kalau berkoalisi dengan PKS (Partai Keadilan Sejahtera), hasil survei nanti yang akan menentukan siapa yang diusung jadi cawali (calon wali kota) karena jumlah kursinya sama,” katanya.
Begitu pula, jika berkoalisi dengan Bakal Calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin (MA) yang telah diusung sejumlah parpol (PKB, PAN, Gerindra, NasDem, PPP, dan Demokrat), pengurus DPD I Partai Golkar Provinsi Jatim Zahrul Azhar Asad (Gus Han) yang akan diajukan sebagai bakal calon wakil wali kota.
“Kalau koalisi dengan PDIP, Gus Han juga akan diajukan sebagai bakal calon wakil wali kota,” kata Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Surabaya ini.
Meski demikian, Gus Han punya peluang besar mendapat rekomendasi dari Partai Golkar menyusul Ketua Umum DPP Partai Golkar memberikan sinyal kuat untuk mengusung kadernya di pilkada.
“Dalam pidatonya, Ketua Umum DPP Partai Golkar mengatakan kalau memprioritaskan ketua DPD II untuk menjadi calon kepala daerah. Akan tetapi, kalau mereka tidak mencalonkan, baru memilih pengurus yang berpotensi,” katanya.
Menurut Toni, Gus Han yang paling berpeluang karena Ketua DPD II Partai Golkar Kota Surabaya Blegur Prijanggono tidak mencalonkan diri. Begitu pula, Adies Kadir (anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI).
“Gus Han sampai sekarang terus menyapa masyarakat lewat jejaring yang sudah dibuka Partai Golkar dan kader partai. Saya ini komunikasi politik yang bagus,” tandasnya. (min)