SIDOARJO (WartaTransparansi.com) –
Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Partai Golkar Nurul Arifin membuka Musda X Partai Golkar Provinsi Jawa Timur yang berlangsung di Hotel Utami Sidoarjo Jawa Timur, Jumat (6/3/2020).
Dalam kesempatan itu Waketum Nurul Arifin menyampaikan pesan Ketua umum agar kader Golkar baik yang berada di Eksekutif dan Legislatif wajib mendukung Omnibus Law. Karena ini adalah upaya untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.
Kita saat ini sedang dalam situasi yang memang kurang menguntungkan secara ekonomi. Semuanya ini adalah dampak dari virus corona yang mengglobal tapi juga efek ikutannya yang sangat luar biasa yaitu penurunan pertumbuhan ekonomi dan itu juga terjadi di Indonesia.
Dikatakan oleh Nurul Arifin target pertumbuhan ekonomi nasional 5,2% dan sekarang baru tercapai 4,7%. Oleh sebab itu pemerintah sedang menjalankan satu rancangan undang-undang yang dipersiapkan untuk memudahkan investasi yakni RUU Omnibus Law.
RUU ini diperlukan untuk sinkronisasi dan mengharmonisasi serta intensifikasi semua undang-undang yang tumpang tindih.
Dikatakan, banyak undang-undang terutama undang-undang kerja, undang-undang perpajakan. Banyaknya undang undang yang tumpang tindih itu yang menghambat investasi yang ada di negara kita.
Dua hari yang lalu presiden marah-marah karena masih banyak daerah yang menghambat masuknya investasi sehingga investasi tidak jadi dilakukan. Untuk semua kader Golkar baik yang ada di eksekutif maupun yang ada di legislatif untuk sama-sama mendukung RUU Omnibus Law Cipta kerja dan perpajakan. tandas Nurul Arifin.
“Kalau Ketum Airlangga Hartarto memerintahkan, artinya ini wajib untuk dilaksankan.
Dikatakan, banyak undang-undang terutama undang-undang kerja, undang-undang perpajakan. Banyaknya undang undang yang tumpang tindih itu yang menghambat investasi yang ada di negara kita.
Dijelaskan, kalau ada yang memprotes atau penolakan, itu karena mereka belum tau isi RUU itu, kader partai wajib menjelaskan kepada mereka.
Beberapa pengurus DPP hadir Ikut hadir Ketua Dewan Penasehat, Ketua Adies Kadir, Meutia Hafid, Yahya Zaini, anggoga DPR RI Gatot Soedjito, anggota DPR RI Moh. Ali Ridho, Misbakhun, Plt Ketua (Menpora) Zainudin Amali. Lalu mantan Ketua Golkar Jatim Soenarjo dan Martono.
Hadir pula Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Wagub Emil Elestianto Dardak.
Plt Zainudin Amali
Sementara itu Plt Ketua Golkar Jatim Zainudin Amali mengatakan tidaklah mudah mengurus Golkar Jawa Timur karena banyak orang pintar. Tapi berkat kebersamaan akhirnya kita bisa mengambil suatu keputusan yang bulat membawa Jatim lebih baik.
Contoh dalam perjalanan kita pada saat awal menjadi PLt diperkirakan oleh berbagai survei tinggal tersisa 3% saja kira-kira kalau di konversi menjadi kursi DPR RI 3 sampai 4 kursi. Saking penasarannya saya meminta tolong Pak Burhanudin Muhtadi untuk melakukan survei ternyata tidak jauh beda antara 3% sampai 4%.
Saya mungkin merasakan apa yang dirasakan oleh Pak Akbar Tandjung ketika beliau memimpin partai awal reformasi. Di tengah-tengah perlawanan masyarakat yang membuat identifikasi Partai Golkar dengan orde baru. Itulah yang kami rasakan ketika kami ditugaskan memimpin Jatim.
Langkah demi langkah termasuk dengan kerja keras akhirnya teratasi sampai akhirnya Jatim sukses dari 11 menjadi 13 kursi, DPR RI 11 kursi dan 21 wakil ketua DPRD kabupaten/kota dan Wakil ketua DPRD Jatiam akhirnya pak Sahat Tya Simanjuntak duduk sebagi wakil ketua.
Sahat Tua Simanjuntak selaku Ketua penyelengga melaporkan bahwa Musda X ini diikuti 250 peserta terdiri Ketua, Sekretaris dan Bendahara DPD ll Kabupaten/Kota, Pengurus Pleno Golkar Jatim, Ormas Pendiri dan didirikan.
“Kami mohon maaf apabila ada kekurangan dalam penyelenggaraan ini, ” kata Sahat. (min)