KEDIRI – Berawal sebagai petani sejak kecil, Sulis Setyo mencoba peruntungan dengan melakukan budidaya tanaman Anggrek.
Usaha yang digeluti warga Dusun Besuk, Desa Toyoresmi Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, mendatangkan pundi-pundi penghasilan menggiurkan, dibandingkan tanaman sebelumnya, berjenis tanaman lombok.
Pria kelahiran 61 tahun lalu ini mengungkapkan, ide awal mencoba tanaman Anggrek baru berjalan 1,5 tahun lalu. Dimana, wilayah kediri sangat cocok untuk pengembangan tanaman ini.
Tidak butuh lahan luas, bahkan 1 tahun bisa menghasilkan pendapatan ratusan juta” kata Pak Sulis sapaan akrabnya, saat ditemui, Senin sore (16/2/2020).
Menurutnya, usaha yang dikelolanya saat ini bernama Sekar Gading. Untuk keseharianya, Ia kerjakan Sendiri dalam merawat tanaman, dengan memanfaatkan limbah serabuk kelapa, serta arang dari limbah pabrik tahu, dari produsen tahu tetangga sebelah rumahnya.
Kalau musim panen tiba atau ada pesanan datang, saya meminta bantuan tenaga warga sekitar. Pesanan barang paling sering dikirim di wilayah Ngancar, Kabupaten Kediri dengan pengiriman berkisar 5 ribu batang atau tergantung pesanan yang dibutuhkan” imbuhnya.
Pak Sulis juga menguraikan, masa tanam bunga Anggrek berkisar 6 bulan bisa dijual, dengan ukuran 30 centimeter. Harganya, berkisar Rp 34 ribu sampai 40 ribu, tiap batang. Namun, apabila sistem kerjasama, Ia menjualnya Rp 10 ribu, per batangnya.
Saya selalu kekurangan barang jika ada pesanan masuk. Selain tanaman bunga Anggrek, juga ada tanaman Puring dijual dengan harga Rp 70 ribu, tiap batangnya. Bahkan, rumah saya juga pernah didatangi warga Roma Italia, untuk sekedar membeli Bunga Rambosa ” pungkasnya.(bud)<