Khofifah bersama Wali Kota Mojokerto, Plt Bupati Mokokerto, BBWS, Jasa Tirta dan juga stakeholder terkait menyusuri sungai brantas untuk melakukan gerakan pemberantasan sampah.
Salah satu yang disasar adalah sampah popok yang masih sering dibuang ke sungai oleh warga masyarakat. Juga sampai plastik yang juga menjadi permaaalahan kebersihan sungai.
“Kita telah memberikan dropbox khusus popok, di sejumlah daerah . Kalau ada yang mau memanfaatkan popok untuk industri handycraft atau menjadi kompos itu sangat bisa dan keren sekali. Tinggal koneksitas, dimana sentra-sentra dropbox yang mereka bisa akses agar kontainer yang isinya popok bisa dimanfaatkan. Supaya PR bisa jadi RP,” tegas Khofifah.
Selain untuk handycrat, ataupun kompos, menurutnya popok juga bisa didaur ulang untuk dijadikan media tanam hidroponik. Pasalnya, hidroponik kini sudah menjadi tren yang digemari masyarakat perkotaan.
Karenanya, jika bisa dikembangkan, maka dropbox yang sudah disebar bisa kembali dimanfaatkan menjadi produk hasil olahan yang memiliki nilai guna dan manfaat.
“Inilah yang kita sebut Belanova, Belanja Inovasi. Suatu inovasi yang memberikan manfaat baru. Kalau PR jadi RP ini kan out of the box . Dan menimbulkan orang jadi penasaran setelah itu kita dorong mencoba dengan pendampingan dan akses sampai sukses,” ucapnya.
Selain itu dalam kegiatan Gerakan Bersih Sungai Brantas pagi ini juga dilakukan tebar benih ikan ke sepanjang Sungai Brantas. Seperti ikan wader pari, ikan nilem, juga ikan sengkaring. Khofifah menebar benih sebanyak 50 ribu ekor ikan tersebut langsung ke sungai Brantas darj atas perahu saat susur sungai dilakukan.
“Dan yang tak ketinggalan partnership ini sangat penting. Hari ini ada, jasa tirta, BBWS, Pemkab Mojokerto, dunia usaha dan industri , Pemkot Mojokerto dan relawan sampai siswa. Makin sering kegiatan ini dihelat makin bagus. Karena tadi kita juga menanam pohon trembesi. Jangan hanya ditanam saja, tapi harus juga dirawat,” pungkas Khofifah. (min)