SURABAYA – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP. PKK) Prov. Jatim Arumi Emil Elestianto Dardak menekankan pentingnya pelibatan PKK untuk ikut berperan aktif dalam rangka pencegahan dan penanggulangan Tubercolosis (TBC).
Hal ini penting dilakukan, karena menurut data yang ada, Provinsi Jatim menduduki ranking ke-2 dengan beban TBC tertinggi di Indonesia.
“Pencegahan dan penanggulangan TBC di Jatim ini merupakan tanggung jawab kita bersama mulai dari pemerintah hingga masyarakat. Oleh sebab itu, penggerakan peran masyarakat termasuk PKK di dalamnya memegang peranan penting,” tutur Arumi sapaan akrab Ketua TP. PKK Prov. Jatim saat menjadi narasumber pada acara Kongres Nasional ke-4 Asosiasi Rumah Sakit dan Balai Kesehatan Kesehatan Paru Indonesia (ARSABAPI) di Empire Palace, Surabaya, Jumat(27/9) sore.
Arumi menjelaskan, keberhasilan pengendalian TBC tidak cukup hanya dipenuhi oleh ketersediaan tenaga medis, tenaga paramedis, obat-obatan, dan sejumlah penyuluh saja. Tetapi, juga membutuhkan dukungan semua sektor dan pemangku kepentingan.
Apalagi, TBC sangat cepat menular serta pengobatannya tidak mudah dan tidak murah. Disamping itu, TBC juga menjadi salah satu penyebab dan penghambat utama dalam pencegahan stunting pada balita.
“Untuk menuju eliminasi TBC pada tahun 2030 maka telah dilakukan kemitraan dengan sektor terkait dan semua pemangku kepentingan. Diantaranya, dengan sektor swasta, organisasi profesi, provider layanan kesehatan, masyarakat, pemerintah serta masih banyak lagi,” jelas istri Wagub Jatim ini.