Surabaya – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meminta kepada calon jemaah haji (CJH) asal Jawa Timur untuk ikut menyebarkan pesan perdamaian selama melaksanakan ibadah haji di tanah suci Mekah.
Permintaan tersebut disampaikan pada saat mendampingi Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin menyambut 450 CJH kloter pertama di Ruang Mina, Asrama Haji, Embarkasi Surabaya, Jum’at (5/7) pagi.
Gubernur perempuan pertama di Jatim ini berharap agar pesan perdamaian itu bisa disampaikan oleh seluruh CJH, khususnya bagi yang bisa berbahasa Arab. Tak hanya saat pelaksanaan ibadah saja pesan itu disampaikan, tetapi saat melakukan kegiatan sehari-hari selama berada di tanah suci pun diminta untuk disampaikan.
“Terutama para jemaah yang mampu berkomunikasi dalam bahasa arab, sampaikan pesan bagaimana persaudaraan antar umat Islam dan antar umat beragama di Indonesia itu telah berjalan dengan baik,” terangnya.
Apalagi sebagai negara dengan jumlah jemaah haji terbesar di dunia sekaligus negara majemuk, Gubernur Khofifah berpesan agar berita tentang bagaimana persaudaraan antar umat Islam dan antar umat beragama terjalin dengan sangat baik. Utamanya dalam membangun Islam Rahmatan Lil’alamin.
“Pesan kedamaian ini penting, pesan membangun Islam Rahmatan Lil’alamin ini penting,” ujar Gubernur Khofifah.
Sehingga, ujar Gubernur Khofifah, para CJH yang berangkat ke tanah suci merupakan duta bangsa Indonesia. Mereka mengemban misi tambahan, yakni menjaga sikap dan kebersamaan sebagai kesatuan perwakilan bangsa Indonesia.
“Para jemaah haji saat melaksabakan ibadah haji nanti, bapak ibu sekalian adalah duta bangsa. Karena itu, tolong dijaga sebagai satu kesatuan, sebagai perwakilan bangsa Indonesia,” ucapnya.
Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah pun berpesan agar para CJH selalu menjaga kesehatan selama melakukan ibadah haji. Sehingga mereka diharapkan setiba di tanah suci Mekah dan kembali di tanah air tetap sehat dan menjadi haji yang mabrur.
“Mudah-mudahan ibadah hajinya dilancarkan Allah, semuanya sehat, khusyuk, keluarga yang ditinggalkan juga sehat dan pulang menjadi Haji yang mabrur,” pesannya.
Senada dengan Gubernur Khofifah, Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin pun berpesan kepada seluruh CJH untuk menjaga kesehatan mereka. Pasalnya, menjaga kesehatan menjadi hal yang mutlak.
“Karena kita tidak bisa melakukan ibadah baik rukun maupun sunnah jika kesehatan kita tidak baik. Maka pola hidup sehat adalah keharusan bagi para jemaah,” terangnya.
Dirinya menjelaskan, bahwa hampir semua sesi ibadah haji kecuali wukuf di Arafah dilakukan dengan gerakan. Sehingga sesi tersebut membutuhkan kondisi fisik yang prima.
Tidak hanya soal kesehatan para CJH. Menag Lukman juga menyinggung soal bertambahnya kuota CJH Indonesia hingga mencapai 10.000 orang. Bertambahnya kuota tersebut, ujar Menag Lukman, merupakan berkat membaiknya hubungan kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan Arab Saudi.
“Sehingga, hal tersebut menyebabkan adanya perubahan jadwal keberangkatan yang seharusnya dimulai 7 Juli 2019, menjadi 6 Juli 2019,” jelasnya.
Sementara itu, kedatangan CJH asal Jatim kloter pertama yang tiba di Embarkasi Surabaya sebanyak 450 CJH. Mereka berasal dari Kab. Magetan. Rencananya Kloter Pertama SUB-1 akan diberangkatkan pada Sabtu, 6 Juli 2019 pukul 03.05 WIB dari Bandara Juanda Surabaya. (min)