Minggu, 3 November 2024
26.7 C
Surabaya
More
    Jawa TimurKediriHarga Anjlok, Peternak Ayam Di Kediri Memilih Bagi Hasil Panen Ke Warga

    Harga Anjlok, Peternak Ayam Di Kediri Memilih Bagi Hasil Panen Ke Warga

    Kediri – Makin terpuruknya harga ayam sayur saat ini memang menjadi beban yang luar biasa bagi para peternak ayam diwilayah Kediri, Jawa Timur. Bahkan, para peternak memilih membagikan hasil panen ke warga dan enggan menjualnya.

    Hal ini beralasan, lantaran harga ayam besar hanya dihargai Rp 6 ribu, tiap kilogramnya. Kondisi ini, tidak sebanding dengan nilai produksi yang dikeluarkan oleh para peternak mencapai puluhan ribu rupiah.

    Menurut Keterangan, Reza IJT, salah satu peternak ayam sayur asal Desa Tanon, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri, bahwa anjloknya harga ayam sudah dialami dalam beberapa pekan ini. Dan, sampai saat ini belum ada reaksi pemerintah dalam menyikapi hal itu.

    Baca juga :  Ribuan Pelanggar Ditindak, Polisi Musnahkan Knalpot Brong di Operasi Zebra 2024

    Harga jual hanya mencapai Rp 6 ribu, per kilogramnya dari petani. Dan, hal ini tidak sebanding dengan Harga Pokok Produksi (HPP) yang mencapai Rp 17 ribu-Rp 18,5 ribu. Rincianya, meliputi harga bibit ayam Rp 7,5 ribu, per ekor ditambah biaya pakan dan lainya ” kata Reza, saat dihubungi, Selasa (25/9/3/2019).

    Menurutnya, anjloknya harga ayam dipasaran juga dipicu kelebihan pasokan ( oversupply) hingga berdampak pada ayam hidup ( livebird). Namun, ditengah keterpurukan harga ayam ditingkat petani tidak berdampak untuk harga dipasaran yang relatif stabil.

    Kalau harga ayam dipasaran tidak berpengaruh, dengan apa yang dialami para peternak. Untuk harga karkas atau ayam siap jual masih dikisaran Rp 25 ribu – Rp 30 ribu, per kilogramnya” urainya.

    Baca juga :  KPU Kota Kediri Batasi Jumlah Pendukung Paslon di Debat Publik Pertama

    Terakhir, Reza berharap, agar Pemerintah juga lebih memperhatikan nasib para peternak ayam supaya tidak larut dalam keterpurukan. Karena, kalau hal ini terus dibiarkan akan berdampak buruk akan keberlangsungan peternak kedepanya.

    Harapanya, ada perhatian Pemerintah akan nasib para peternak ayam secara umum. Bahkan, saking jengkelnya, para peternak ayam juga memilih tidak menjual hasil panen dan memilih membagikan pada warga yang mencapai ribuan ekor ” tandasnya.

    Sekedar diketahui, Peternak rakyat yang tergabung dalam Gabungan Peternak Ayam Nasional ( Gopan) juga menyebut, saat ini memang terjdi kelebihan pasokan ayam hingga berdampak pada ayam hidup.

    Untuk harga mencapai titik terendah, Rp 7000/ kilogram. Padahal, harga pokok produksi (HPP) ditingkat peternak mencapai Rp 18.500/kilogram. (bud)

    Reporter : Arya Budi

    COPYRIGHT © 2019 WartaTransparansi.com

    Berita Terkait

    Jangan Lewatkan