Mari kita saling merangkul, bukan memukul. Nilai-nilai adiluhung seperti itu, saya rasa ada diantara para seniman dan budayawan semua. Mari kita bangun kehidupan yang memiliki sensitivitas rasa, jangan sampai mati rasa, lanjut gubernur wanita pertama di Jatim ini.
Membangun budaya adiluhung, imbuh Khofifah, merupakan salah satu misi yang diusung dalam Nawa Bhakti Satya, khususnya Jatim Harmoni. Tujuannya adalah membangun partnership diantara kemajemukan yang ada, yang dilakukan secara bersama-sama, sehingga tercapai kehidupan yang harmonis.
Jadi yang sama tidak usah dibeda-bedakan, dan yang beda, tidak perlu dipaksa untuk disamakan. Sebab, perbedaan menjadi sumber syukurnya nikmat kita. Allah SWT menciptakan bangsa ini beragam-ragam suku, agama, tradisi dan budaya.
Dalam kesempatan ini, Gubernur Khofifah menyerahkan tali asih secara simbolis kepada sepuluh seniman dan budayawan berupa uang tunai masing-masing sebesar Rp. 1.500.000, serta tas berisi berbagai bahan pokok.
Khofifah juga memberikan santunan kepada sepuluh anak yatim berupa uang tunai masing-masing Rp. 500.000,-; tas, dan perlengkapan sekolah. (fir)