dr. Wasis Nupikso mengatakan penyakit kanker Serviks banyak dijumpai di negara berkembang. 80% kasus baru terjadi di negara berkembang. Pasien yang dihinggapi kanker Serviks selalu terlambat melakukan pengobatan. Kebanyakan dari mereka sudah stadium lanjut datang kerumah sakit. “70% yang datang dalam stadium lanjut,”ucapnya.
Dokter Kandungan yang bertugas di RSUD Sidoarjo tersebut melanjutkan bahwa penyakit kanker Serviks dapat dicegah. Di Indonesia penyakit kanker Serviks menempati urutan nomer satu yang banyak ditemui. Setiap hari ada 58 kasus baru ditemukan. “Yang meninggal sekitar 26 ibu-ibu atau wanita karena penyakit kanker leher rahim ini,”ucapnya.
“Nah ini biasanya ibu-ibu datang dengan keluhan ini, kok ada pendarahan ya dok di luar haid atau saat berhubungan,”ujarnya.
Ada beberapa faktor resiko penyebab kanker Serviks. Diantaranya hubungan sex pada usia muda, sering berganti pasangan, sering infeksi di daerah kelamin serta melahirkan banyak anak. Selain itu merokok serta kekurangan vitamin A, C dan E juga menjadi penyebab timbulnya kanker Serviks.
Selain beberapa faktor resiko tersebut penyebab kanker Serviks adalah virus HPV (Human Papiloma Virus). Virus tersebut ditularkan melalui hubungan sex. Ada dua cara menanggulangi virus tersebut.
Cara primer dengan vaksinasi sedangkan cara sekunder dengan menggunakan pap smear atau pemeriksaan skrining maupun dengan IVA Test. Ibu-ibu yang melakukan pemeriksaan kanker Serviks diharapkan tidak takut akan hasilnya.
Dengan diketahui penyakitnya sedini mungkin maka pengobatan kanker Serviks dapat maksimal. Virus HPV membutuhkan waktu 20 tahun untuk menjadi sel kanker Serviks. Paling cepat 10 tahun sejak virus tersebut bersarang ditubuh manusia tanpa pengobatan.
“Ini masih bisa dirubah, kalau ketemunya displasia (pembentukan dan perkembangan sel secara tidak beraturan) yang ringan, sedang masih bisa diobati menjadi baik,”ucapnya. (med)