Minggu, 6 Oktober 2024
31 C
Surabaya
More
    Jawa TimurSurabayaPerhumas Surabaya Diharapkan Kerjasama dengan Pemprov Jatim

    Perhumas Surabaya Diharapkan Kerjasama dengan Pemprov Jatim

    SURABAYA – Perhumas Surabaya diharapkan dapat bekerjasama dengan Pemprov Jatim. Alasannya, sinergi antara kedua lembaga ini akan memberikan manfaat bagi masyarakat, tidak hanya di Surabaya, tetapi juga masyarakat di Provinsi Jatim.

    Hal tersebut disampaikan Kabiro Humas dan Protokol Pemprov Jatim Drs. Benny Sampir Wanto, M.Si saat menjadi narasumber pada Pelantikan Pengurus Perhumas Surabaya Periode 2018-2021 “Indonesia Bicara Baik” dan Seminar PR dan Transformasi Media Digital di Hotel Luminor Surabaya, Sabtu (5/5) pagi.

    Benny yakin bahwa banyak hal bisa dilakukan dalam kerjasama antara Perhumas Surabaya dengan Pemprov Jatim. Salah satu contoh, ketika diterbitkan rilis tentang pengibaran bendera, maka rilis tersebut dapat menjadi rujukan anggota perhumas agar masing-masing lembaga anggota perhumas untuk mengibarkan bendera. Dengan demikian, anggota perhumas sejak awal memperoleh informasi dari Pemprov. Jatim

    “Banyak hal lain yang dapat dikerjasamakan,” ujar juru bicara Pemprov. Jatim ini sambil menambahkan melalui bekerjasama ini juga semakin mengkokohkan Jatim sebagai provinsi terdepan di Indonesia.

    Baca juga :  Disambut Hangat, Khofifah-Emil Silaturahmi Ke Ulama NU Jatim

    Dalam presentasinya, Benny menjelaskan, terdapat tiga hal yang memengaruhi kinerja humas, yakni kebijakan pimpinan terhadap tupoksi humas dan tipe pimpinan, kualitas pejabat dan staf humas, serta kemampuan humas menyesuaikan dengan lingkungannya.

    Menurutnya, humas yang diberikan fungsi sebagai manajer adalah yang terbaik, yakni humas yang diberikan kewenangan untuk menyusun, melaksanakan, dan mengevaluasi program-programnya sendiri, serta diikutsertakan dalam pengambilan keputusan oleh pimpinan. “Ini berbeda ketika humas hanya diposisikan sebagai teknisi, hanya mengklipping dan memfoto,” tambahnya. Demikian puka, ketika humas diposisikan sebagai preskripsi, hanya diajak bicara oleh pimpinan ketia ada masalah.

    Kepala Biro Humas & Protokol Pemprov Jawa Timur Benny Sampirwanto dalam diskusi di Surabaya, Sabtu (5/5/2018)
    Kepala Biro Humas & Protokol Pemprov Jawa Timur Benny Sampirwanto dalam diskusi di Surabaya, Sabtu (5/5/2018)

    Baca juga :  One Voice SMPN 1 Surabaya Sabet Juara di Dua Kategori

    Ditambahkan, tipe pimpinan yang “news maker” akan memudahkan humas dalan menjalankan tugas-tugas kehumasannya. Ia memberikan pesan, tidak perlu humas menuntut harus sebagai manajer, tetapi harus membuktikan bahwa tugas kehumasannya dapat terwujud, dan pimpinan yang akan menilainya.

    Dalam kesempatan sama, Benny juga mengingatkan perlunya pimpinan dan staf humas untuk memiliki kemampuan teknis, baik menulis maupun bicara. Kemampuan tersebut dapat antara lain dapat diperoleh melalui pelatihan-pelatihan, termasuk oleh jajaran redaksi media. Dengan demikian, berita-berita yang dibuat berkualitas dan menjadikan dimuatnya tulisan humas oleh media.

    “Salah satu indikator tulisan bagus itu kalau tulisan singkat, padat, runtut, dan mudah dipahami sehingga tidak diedit oleh media,” jelasnya.

    Media relations, lanjut Benny, merupakan faktor lain yang perlu dilakukan oleh humas. Banyak hal-hal yang bisa dilakukan dalam menjadi media relations ini, diantaranya melalui gathering formal maupun non formal dengan media.

    Baca juga :  Tepat Tujuh Hari, Ribuan Jamaah Tahlil Doakan alm M Sutojoyo Sulthana Nashir

    Sementara itu, narasumber, pengurus perhumas Surabaya, dan sekaligus praktisi media Eko Pamuji mengapresiasi Humas Pemprov Jatim yang mampu memberikan press release rata-rata 15 buah setiap harinya bagi media.

    Press release tsb banyak dimuat di media baik cetak maupun online karena berisi program pembangunan, pemberitaan yang tidak mengandung kasus, dan berita-berita yang berimplikasi baik.

    “Humas Pemprov. Jatim mampu menyajikan berita-berita dengan berbagai angle, sehingga masing-masing media dapat menulis sesuai dengan jenis medianya,” ujar pria yang sehari-hari sebagai Sekretaris PWI Jatim ini sambil menambahkan humas harus cerdas dan cerdik memahami tupoksi dan lingkungan sekitanya.

    Mengenai peran humas di era digital seperti saat ini, Eko menjelaskan praktisi humas tidak boleh meninggalkan cara lama, meskipun cara baru juga menarik seperti memanfaatkan media digital. (den)

    Editor : Nakula

    Redaktur : WartaTransparansi.com

    COPYRIGHT © 2018 WartaTransparansi.com

    Berita Terkait

    Jangan Lewatkan